Tompi Prihatin Musik Tak Dijadikan Andalan Pemerintah

Jumlah rakyat Indonesia yang begitu besar sebetulnya merupakan pasar potensial untuk penjualan CD dan kaset.

Tapi karena Indonesia lahannya para mafia pembajak yang memanfaatkan lemahnya hukum, nasib penjualan CD dan kaset sudah dibuang ke keranjang sampah. Sekarang hanya tinggal wujud RBT yang jauh dari kesan seni.

Tompi mengungkapkan, negara sebetulnya bisa mengandalkan pemasukan kas negara dari pekerja seni, khususnya musisi. Tapi syaratnya, lanjut Tompi, sistem harus dibenahi.

“Banyak laporan yang mengatakan kalau 6 bulan cuma 100 biji, tapi lagunya meledak. Saya enggak mengerti pemerintah kerjanya apa karena itu jadi pemasukan negara,” ujar Tompi yang ditemui saat rilis single religi berjudul Ramadhan Berbagi, di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2011).

Selain negara, para musisi akan kecipratan rezeki jika sistem perundang-undangan dibuat propelaku seni.

“Negara kita jumlah penduduknya besar, market musik besar. Negara kita konsumtif, untuk itu RBT sering ganti-ganti. Kalau penguasa itu mau duduk manis dan mikir benar, tapi ini acak kadut, banyak artis yang enggak dapat,” ungkapnya kritis.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Kesehatan