Aktor gaek Didi Petet ternyata menaruh perhatian pada kisruh KPK-Polri. Lewat akun @didipetet1, pada Jumat, 5 Oktober 2012, dia menulis, “Selamatkan KPK.”
Mantan penyiar berita Rosiana Silalahi juga termasuk yang menyayangkan sikap polisi yang berusaha menangkap penyidik KPK, Novel Baswedan. “Setelah melihat press conf Polisi, saya justru kasihan. Semoga para pejabat Polri segera berhenti mempermalukan diri sendiri,” tulisnya pada hari yang sama.
Aktor lain, Alex Komang, bahkan masih berkicau mendukung KPK hingga hari ini, Senin, 8 Oktober 2012. “KPK menjadi harapan rakyat utk berantas korupsi. Siapa pun berhak mendukung langkah KPK. #saveKPK,” kicau dia dengan akun @AlexKomang2000.
Addie M.S. juga berkicau soal dukungannya kepada KPK. “Ini bukan konflik antar lembaga pemerintahan. Tp antara rakyat dan koruptor yg sdng berganti rupa/bentuk! Bersatu kt lawan koruptor!” kicau konduktor kawakan ini melalui akun @addiems.
Adapun Pandji Pragiwaksono, komedian sekaligus rapper, juga urun komentar. “Semoga ternyata ini hanya shooting The Raid 2 #SaveKPK,” kicau @pandji. “Bagaimanapun, ini kasus yg nyata & serius. KPK sedang pegang kasus korupsi POLRI & mereka gerah. Belangnya keliatan.#SaveKPK,” kicau dia lagi.
Penggebuk drum band rock Superman Is Dead, Jerinx, tak ketinggalan bersimpati pada lembaga antirasuah itu. Dia menulis melalui akun @JRX_SID, “Polisi mengintimidasi lembaga yg berjuang utk RI tanpa korupsi. Sangat jelas: RI perlu revolusi. #SaveKPK bukan ttg keren-kerenan. Lawan!”
Jumat malam pekan lalu, 5 Oktober 2012, polisi menyerbu kantor KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka berniat menjemput Novel Baswedan, salah seorang penyidik. Novel dituduh bertanggung jawab atas penganiayaan enam pencuri walet sehingga meninggal pada 2004. Kala itu, Novel menjabat sebagai kepala satuan reserse kriminal pada polres di Polda Bengkulu. Kepolisian Daerah Bengkulu mencoba menangkap Novel di KPK.
KPK menduga tuduhan tersebut sebagai bentuk kriminalisasi terhadap penyidiknya. Sebab, Novel adalah penyidik berbagai kasus besar korupsi, seperti kasus korupsi simulator kemudi. Kemarin, Novel juga yang memeriksa tersangka simulator kemudi, Inspektur Jenderal Djoko Susilo.