Di tengah gempuran aktor dan aktris pendatang baru di kancah perfilman Indonesia, Lukman Sardi tetap eksis. Dia punya resep khusus supaya bisa awet berkarier di bidang yang digeluti sejak usia tujuh tahun.
"Selama punya komitmen, punya totalitas, itu pasti akan berjalan dengan baik," ungkap Lukman berbagi tips, saat ditemui di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2011).
Dia yakin apa yang didapatnya hari ini merupakan anugerah dari Tuhan dan buah kerja kerasnya. "Gue yakin talenta yang Tuhan kasih sama gue," imbuhnya.
Dalam memerankan tokoh di setiap film, aktor yang dijuluki pemain watak ini mengungkapkan, dibutuhkan kepekaan dan sensitivitas dari pemerannya. "Menurut gue, seorang aktor harus peka dan sensitif. Kalau gue lebih sering mengamati orang yang sesuai dengan karakter yang gue perankan," paparnya.
Menurut aktor yang memulai debut film Kembang-Kembang Plastik (1978) itu, setiap orang sudah dibekali kemampuan berakting tanpa harus belajar secara formal. Banyak contoh yang terjadi di kehidupan sehari-hari di mana tanpa disadari kita telah berakting. Perbedaannya terletak bagaimana membiasakan diri berakting di depan kamera.
"Menurut gue, semua orang bisa akting. Cara ngomong ketika sama orangtua, sama teman, pasti beda. Ya itulah akting. Tinggal dibiasakan saja di depan kamera," ulasnya.
Aktor kelahiran 14 Juli 1971 itu menganggap film merupakan bagian hidup yang tak terpisahkan. "Hidup gue yang paling utama adalah film," tandasnya.