"Beberapa bulan yang lalu, saya sempat bertemu beliau di bandara, sempat ngobrol dan makan bakso bersama," kenang Yenny usai melayat ke rumah duka Zainuddin, di Jalan H. Aom, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2011).
Di luar kenangan makan bakso bareng, sama seperti pelayat lainnya, Yenny menaruh kesan jika Zainuddin merupakan figur yang bersahaja.
"Almarhum adalah seorang kiyai yang sangat digemari umatnya. Bahkan sampai dijuluki sebagai 'Dai Sejuta Umat'. Itu kan berarti tutur kata dan perbuatannya sangat realistis dan sesuai dengan ucapannya. Sehingga kita yang mendengarkan ceramahnya terbawa dan tergerak mengikuti pesan beliau," kesan Yenny.
Ke depan, menurut Yenny tak akan ada lagi figur mubaligh yang bisa menggantikan Zainuddin. "Belum ada orang yang bisa menggantikan perannya yang sangat praktis menyampaikan pesan-pesannya. Saya kira kita harus banyak belajar bagaimana caranya menyampaikan pesan yang baik. Semoga keluarga diberikan keiklasan dan kekuatan lahir dan batin," kata Yenny.
Posted in: Yenny Rachman
