Prisia Nasution Tak Masalah Bugil di 'Sang Penari'

Prisia Nasution Tak Masalah Bugil di 'Sang Penari'
Prisia Nasution mengaku tak masalah harus beradegan ciuman dan telanjang di Sang Penari, jika dituntut untuk melakukannya.

Dia mau melakukannya lantaran kontrak dan sesuai dengan tokoh Srintil dalam film tersebut.

"Adegan-adegan love scene itu sudah bagian kontrak di awal, aku enggak deg-degan untuk telanjang. Aku akan lakukan semua, karena ini yang dilakukan Srintil," papar Prisia saat ditemui di Bioskop XXI, FX, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2011).

Sang Penari merupakan film drama yang mengangkat isi novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, karya Ahmad Tohari. Film drama tersebut ber-setting pertengahan  196, ketika terjadi pergolakan politik di Indonesia, di tempat berupa sebuah kampung miskin bernama Dukuh Paruk di wilayah Banyumas (Jawa Tengah), serta budaya setempat, khususnya tayub dan ronggeng.
Sebelum memerankan tokoh Srintil, Prisia sudah siap beradegan syur. Dia juga menghitamkan kulit, dan mengecilkan badan.

"Diskusi soal pembentukan Srintil dari Ifa Isfansyah itu melepaskan aku. Aku enggak mau terlalu gemuk, karena Srintil itu tinggal di desa yang kurang gizi, tapi harus boyor juga karena sebagai penari. Kalau kulit hitam itu wajib," bebernya.

Sebagai pemain film, Prisia memang senang menerima tantangan baru. Dia pun tak segan menerima tawaran bermain film apapun bila hal itu sesuatu yang baru.

"Aku ketika menerima peran apapun itu yang dikasih akan aku lahap. Kendala sudah enggak ada. Alhamdulillah proses syuting mendukung, semuanya benar-benar organik," tandasnya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Kesehatan