Babak 6 besar yang digadang-gadang bakal memanas, tak sepenuhnya jadi kenyataan. Meski dibuka dengan hadirnya Jaclyn Victor yang langsung jadi trending topic dunia, serta Febri dan Dion yang juga langsung tancap gas. Sambutan hangat pekan lalu tak begitu terasa pekan ini.
Febri kembali menunjukan upaya maksimalnya pantas dapat apresiasi. Meski tampak tidak nyaman dengan lagu yang meminimalisir beberapa cengkoknya, tetap saja Febri terbilang tampil baik sebagai pembuka.
Dion dengan “Aku Cinta Kau dan Dia”, cukup menghibur. Tapi entah bagaimana pendengar lain. Menurut saya applause yang diterima dibanding ketika tampil super baik di lagu swing sangat kurang.
Dion harus bekerja keras untuk mengembalikan momentum yang hilang. Dia harus terus mencari yang paling nyaman dan paling tidak membuatnya gampang ditebak.
Yoda menyanyikan lagu kebangsaan para sejoli, “Kangen” dengan terseok-seok. Tak hafal lagunya sungguh fatal, ragu-ragunya Yoda tampak jelas di sana sini. Pasti juga mengecewakan banyak orang yang menantikan puncak penampilan Yoda. Anang mengulas penampilan Yoda dengan baik sekali. Soal penampilannya yang tak sekompetitif peserta lain, dan soal perlunya belajar lagi soal musik.
Regina mencampur lagu dengan baik sekali. “Cinta Mati 3” yang dinyanyikan di belakang lagu cukup menarik untuk didengar. Tapi penampilan sempurna pekan lalu tak berhasil diulang.
Suara Rosa tak cukup kuat untuk lagu “Pupus” nya Dewa. Dan membuatnya tak cukup memanaskan pertarungan dengan suara khasnya. Dalam pertaruangan seperti babak ini, tanpa penampilan megah, suara-suara tinggi, tak cukup membuatnya menjadi penampil nomor satu, dua atau tiga. Perdebatan soal kaya nada Anang-Dhani cukup menarik. Saya sendiri mewakili orang awam berpendapat, pilihan lagu dan aransemen musik dan vokal yang baik akan membantu Rosa tampil baik.
Standar tinggi yang dibuat Sean membuat dia sulit ditandingi kontestan manapun. Lagu “Keabadian” milik Reza Artamevia dibawakan dengan sangat dinamis. Meskipun tidak secemerlang beberapa babak sebelumnya, Sean tetap terhitung sulit ditandingi.
Babak kedua lebih membosankan dibanding babak awal.
Febri lebih terasa bebas dengan “Time Is Running Out” nya Muse. Tapi sayang bukan penampilan mengejutkan dan dengan mudah diterjemahkan oleh pendengarnya. Tapi untuk dicontoh beberapa kontestan, Febri membuktikan lagu yang jadi andalannya bisa dikontrol dengan baik.
“Rahasia Perempuan” yang pernah di-remake Ahmad Dhani terbilang sangat baik ditangan Dion. Dion menyanyikan lagu “kutukan” yang melempar Danar dan Depe dari Indonesian Idol 2012 dengan suara khasnya. Tapi dari penampakannya, Dion sepertinya menurun sekali rasa percaya dirinya, mengingat pujian padanya menyurut tajam.
Dan grafik lebih menurun dengan suara tak sampai di nada-nada tinggi, membuat saya lebih yakin Yoda memang perlu banyak belajar lagi di sekolah musik Ahmad Dhani. Sekali lagi saya setuju dengan Anang, semua nanggung.
“Set Fire To The Rain” memang populer tapi terasa tak sehidup lagu-lagu balada yang di nyanyikam Regina. Mungkin lagu pertama juga jadi pembanding.
“Sakit Minta Ampun” menahbiskan Rosa sebagai penyanyi-penyanyi lagu Ahmad Dhani. Dan suara yang seperti ini yang disuka sang juri. Tapi ini kompetisi, yang terbaik dan sangat dikenang penampilannya yang akan dipilih.
Ditutup dengan Sean yang tak mampu memperkecil gap antara umur lagu dan keceriaan anak muda yang diusungnya. Tapi secara keseluruhan upayanya untuk tampil baik sangat kentara. Ada perlawanan ketika menghadapi lagu “Don’t Stop Me Now” yang tak dikenal dengan baik.
Secara keseluruhan ada penurunan dari penampilan keseluruhan kontestan. Waktu persiapan yang pendek dan tuntutan untuk mulai menyanyikan dua lagu pastilah tidak mudah untuk mereka. semoga pekan depan ada kemajuan.