K-Pop Tanpa Deg-degan di Akhir Pekan

K-Pop Tanpa Deg-degan di Akhir Pekan
Sejak Minggu 15 Juli, acara musik SBS Inkigayo (versi Inggris: The Music Trend) tidak lagi menampilkan segmen Mutizen (lagu terbaik) dan Take 7 (tujuh artis terpopuler dalam satu minggu). Langkah ini diambil setelah rating acara ini semakin menurun.

SBS Inkigayo adalah tayangan peringkat musik paling lama dalam sejarah K-pop di televisi. Bersama KBS Music Bank, keduanya mulai tayang sejak tahun 1998. Akan tetapi, SBS Inkigayo sebenarnya mulai tayang tahun 1991 sebelum dihentikan sementara tahun 1993.

Sejak tahun 2003, SBS Inkigayo mengadopsi Take 7. Dari tujuh artis terpopuler dalam satu minggu, salah satu akan memenangkan Mutizen yang dinilai dari peringkat penjualan digital (60 persen), riset/pencarian di situs musik (20 persen), pemutaran di televisi/radio (10 persen), penjualan fisik (5 persen), dan vote pemirsa (5 persen).

Boyband lawas g.o.d tercatat sebagai peraih Mutizen paling banyak, 25 kali.

Selain itu, mereka yang menang Mutizen tiga kali berturut-turut akan diberi gelar “triple crown” — yang saat ini diraih paling banyak oleh boyband Big Bang (6 kali).

Tetapi banyak pengamat musik Korea menilai, kedua gelar ini terlalu didominasi oleh artis besar. Maklum, artis besar lebih mudah mendapat dukungan penggemar lewat berbagai metode perhitungan peringkat. Akibatnya? Hanya sedikit ruang bagi pendatang baru, terutama dari manajemen kecil.

Ketidakadilan itu, ditambah rating acara yang terus menurun, membuat Take 7 dan Mutizen dihilangkan. “Jika kita ingin menaikkan [rating], kita harus mengambil langkah berani dan merombak total,” kata Nam Seung Yong, kepala produser SBS Inkigayo.

Alasan Nam Seung Yong cukup logis. Acara musik serupa, Music On Top (ditayangkan stasiun jBTC) malah berhenti tayang sejak Maret lalu karena rendahnya rating. Ini juga menjadi alasan dihentikannya penayangan K-Pop Con dari Channel A dan Show! K Music dari MBN.

Selain itu, SBS Inkigayo bukan yang pertama. MBC Music Core telah lebih dulu meninggalkan sistem peringkat di tahun 2006 dan masih mampu bertahan tanpa sistem tersebut hingga saat ini.

Sebagai gantinya, SBS Inkigayo berusaha menarik pemirsa dengan menyajikan kolaborasi artis K-pop yang minggu lalu dimulai dengan personil dari T-ara, Sistar, f(x) dan After School membawakan medley lagu-lagu musim panas.

Dengan format baru SBS Inkigayo itu, kini tayangan hitung-hitungan peringkat bergeser ke tengah pekan melalui MBC Music Show! Champion (memiliki sistem serupa Take 7 yang disebut Top 9), MNet M!Countdown, dan KBS Music Bank.

“Sama sekali tak menyangka, terima kasih banyak! Semua ini karena kalian yang telah memberi dukungan kepada kami setiap saat,” kata personil Sistar Hyorin di Twitter usai kemenangan atas Super Junior di KBS Music Bank, Jumat (13/7).

Seandainya tak berganti format, barangkali Sistar dapat meraih satu penghargaan lagi di SBS Inkigayo minggu lalu. Atau sebaliknya, f(x) yang sudah meraih dua Mutizen berturut-turut di minggu sebelumnya, pulang dengan “triple crown” kedua sepanjang karir mereka.

Tahun lalu, ketika untuk pertama kalinya menerima trofi Mutizen lewat lagu “So Cool”, para personel Sistar Soyou, Bora dan Dasom berusaha menahan tangis, meski akhirnya tumpah juga. Sayang, kenangan indah itu tidak bisa mereka ulangi lagi tahun ini.

Tetapi setidaknya, di akhir pekan, para penggemar K-pop tak lagi harus deg-degan saat menyimak hitung mundur 3… 2... 1... Chuka Hamnida!

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Kesehatan