Hampir tiga bulan Arumi Bachsin kabur dari rumah. Selama hidup dalam pelarian, bintang film 18 itu lima kali diperiksa psikiater.
Hasil tes dari psikiater itu diserahkan mantan ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Hadi Supeno saat memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. Hadi dipanggil atas dua laporan yang berbeda, namun masih terkait kasus menghilangnya Arumi.
"Tadi saya serahkan hasil psikotes lima kali yang dijalani Arumi. Semuanya sudah diserahkan ke PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak). Kami tidak berhak mengetahui hasilnya karena ada etikanya," ujar Hadi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (6/1/2010).
Selain menyerahkan hasil psikotes Arumi, Hadi juga menyerahkan bukti rekaman Arumi yang sampai saat ini belum mau bertemu keluarganya. Dengan bukti-bukti itu, Hadi berharap bisa menepis tuduhan keluarga Arumi yang menuduh KPAI menyekap Arumi.
"Tadi saya juga serahkan bukti rekaman suara Arumi yang masih tidak ingin kembali ke rumah. Itu bisa membuktikan ada Kekerasan psikis yang dialami Arumi. Karena sudah masuk ke ranah hukum, biar polisi saja yang memeriksa," tukasnya.
Hadi kembali menegaskan pilihan Arumi yang belum mau kembali ke rumah orangtuanya. Menurut Hadi, saat ini Arumi dalam keadaan sehat, meski masih merasa trauma atas kejadian yang dialaminya.
"Arumi dalam keadaan sehat. Tapi dia belum mau ketemu orangtuanya. Itu yang terbaik bagi Arumi karena Arumi masih penuh dengan ketakutan dan trauma. Makanya kita harus melindungi Arumi dari rasa ketakutannya itu," tegasnya.
Arumi diketahui kabur dari rumah orangtuanya sejak pertengahan November 2010. Dia melarikan diri karena menolak dijodohkan orangtuanya dengan pengusaha dari Kudus. Lantaran merasa dipaksa orangtua, aktris berkulit putih ini melaporkan ibundanya, Maria Lilian Pesch, ke Polda Metro Jaya, 25 Oktober 2010.